Jejak Langkah
Perusahaan didirikan sebagai perusahaan holding berdasarkan Undang-Undang Negara Republik Indonesia, dengan nama PT Hamparan Logistik Nusantara.
CSID melakukan komisioning atas Smelter RKEF CSID.
BSID melakukan komisioning atas Smelter RKEF BSID.
Perusahaan mengakuisisi 95,3% kepemilikan langsung di MIN, yang memiliki 51% saham di SCM, perusahaan pelaksana proyek Tambang SCM, serta 49,0% saham dan 28,4% saham masing-masing di CSID dan BSID, perusahaan yang memiliki Smelter RKEF.
Perusahaan mengakuisisi 100% kepemilikan saham di MED, perusahaan induk dari sejumlah perusahaan yang menyediakan infrastruktur pendukung bagi Tambang SCM, termasuk jalan akses alternatif. Melalui akuisisi MED, Perusahaan juga mengakuisisi:
32,0% kepemilikan saham di PT IKIP, perusahaan pelaksana proyek untuk kawasan industri nikel yang akan dikembangkan dan dioperasikan bersama-sama dengan Grup Tsingshan dalam wilayah IUP Tambang SCM;
kepemilikan di proyek pembangkit listrik tenaga air yang prospektif; dan
konsesi bahan galian kapur.
MIN melakukan penyertaan saham baru di CSID dan BSID masing-masing sebesar 1,10% saham dan 21,70% saham, sehingga menyebabkan MIN memiliki pengendalian atas CSID dan BSID masing-masing sebesar 50,1% saham.
Perusahaan mengakuisisi ZHN dengan melakukan penyertaan saham baru, sehingga Perusahaan memperoleh kepemilikan sebesar 50,1%, di ZHN, perusahaan pelaksana proyek untuk Smelter RKEF ZHN.
Perusahaan menambah kepemilikan di MIN sehingga kepemilikan saham Perusahaan di MIN meningkat dari 95,30% menjadi 99,99%.
Perusahaan melakukan perubahan nama menjadi PT Merdeka Battery Materials.
Perusahaan mendirikan Merdeka Battery Materials (Malaysia) Sdn. Bhd (MBM MY) dan Merdeka Battery Materials (Sarawak) Sdn. Bhd (MBM SW), yang merupakan perusahaan anak yang didirikan di Malaysia dan dimiliki masing-masing sebesar 100% oleh Perusahaan secara langsung.
Perusahaan melakukan penyertaan saham baru di BPI yang mengakibatkan Perusahaan memiliki 66,4% saham di BPI, perusahaan yang memegang 80,0% kepemilikan saham di MTI, perusahaan pelaksana yang memiliki Proyek AIM I.
Perusahaan secara langsung maupun tidak langsung mengakuisisi 33,6% kepemilikan saham tambahan di BPI, sehingga Perusahaan memiliki 100,00% kepemilikan efektif di BPI.
Perusahaan menerbitkan 8.149.060.000 saham biasa sehubungan dengan konversi convertible loan kepada Huayong International (Hong Kong) Limited.
Perusahaan menandatangani term sheet dengan Ningbo Brunp CATL untuk pengembangan HPAL 1a.
Penawaran Umum Perdana dan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham “MBMA”.
Penyelesaian akuisisi HNMI dengan 60% kepemilikan saham, perusahaan yang memiliki fasilitas konversi untuk memproduksi nikel matte kadar tinggi (HGNM).
Smelter RKEF ZHN telah sukses menyelesaikan komisioning.
Perusahaan menandatangani MoU dengan Korea Development Bank yang bertujuan untuk mendukung upaya masing-masing pemerintah, baik Indonesia maupun Korea, untuk mempromosikan kerjasama yang saling menguntungkan termasuk dalam bidang investasi sektor swasta dan kemitraan bisnis.
Perusahaan juga menandatangani perjanjian definitif dengan GEM Co., Ltd (GEM) untuk mengembangkan pabrik HPAL dengan kapasitas terpasang sebesar 30 ribu ton nikel per tahun dalam bentuk MHP. Perusahaan dan GEM, melalui entitas anak, akan mendirikan HPAL JV Co untuk mengembangkan pabrik HPAL dengan kepemilikan masing-masing sebesar 55% dan 45%.
